Jumat, 07 November 2025

Wow, Ada Uang Rp 2,8 Miliar dan Senjata Api Ditemukan Dirumah Topan Ginting Oleh KPK

Administrator
Rabu, 02 Juli 2025 19:58 WIB
Wow, Ada Uang Rp 2,8 Miliar dan Senjata Api Ditemukan Dirumah Topan Ginting Oleh KPK
Istimewa
MEDAN – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menunjukkan taringnya dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Dalam penggeledahan yang dilakukan di rumah pribadi Topan Ginting, mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sumatera Utara, penyidik KPK berhasil menyita dua pucuk senjata api dan uang tunai senilai sekitar Rp2,8 miliar.

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, mengungkapkan bahwa senjata api yang disita terdiri dari sebuah pistol Baretta dengan tujuh butir amunisi dan satu senapan angin lengkap dengan dua pak amunisi pelet. "Diantaranya uang sejumlah sekitar Rp2,8 M, serta dua pucuk senjata api," terang Budi saat dikonfirmasi wartawan pada Rabu (2/7).

Terkait kepemilikan senjata api ini, Budi menyatakan KPK akan segera berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk memastikan legalitasnya.

Penggeledahan yang berlangsung di Kompleks Royal Sumatera, Medan, ini memakan waktu kurang lebih lima jam. Tim penyidik KPK terlihat membawa tiga koper, dua kardus, dan satu tas dari dalam rumah Ginting saat keluar pada pukul 16.30 WIB.

Sebelumnya, pada Selasa (1/7), KPK juga telah melakukan penggeledahan di Kantor Dinas PUPR Sumut di Jalan Sakti Lubis dan rumah dinas Topan Ginting di Jalan Busi. Dari lokasi-lokasi tersebut, KPK mengamankan sejumlah berkas penting yang diduga kuat berkaitan dengan kasus suap proyek jalan yang menjerat Topan Ginting.

Topan Ginting sendiri telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK karena diduga menerima gratifikasi atau suap dari PT Dalihan Natolu Group (DNG) terkait rencana pembangunan jalan. Selain Ginting, KPK juga menetapkan Direktur PT Dalihan Natolu Grup (DNG) berinisial KIR, RES yang merupakan Kepala UPT Gunung Tua merangkap PPK, dan seorang staf UPTD Gunung Tua sebagai tersangka dalam pengadaan proyek jalan di daerah Sipiongot senilai Rp1,78 miliar, yang rencananya akan tayang pada Juni 2025.

Proyek-proyek jalan yang menjadi fokus kasus ini adalah Pembangunan Jalan Sipiongot batas Labusel dengan nilai proyek Rp96 miliar dan Pembangunan Jalan Hutaimbaru-Sipiongot dengan nilai proyek Rp61,8 miliar.

Saat ini, Topan Ginting bersama tersangka lainnya, yakni RES, HEL, KIR, dan RAY, telah ditahan oleh KPK selama 20 hari pertama, terhitung mulai tanggal 28 Juni hingga 17 Juli 2025. Mereka ditahan di Rutan Cabang KPK Gedung Merah Putih.

Baca Juga:
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Administrator
Sumber
:
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Kornas: Pembakaran Rumah Hakim Khamozaro Waruwu Adalah Teror terhadap Negara

Kornas: Pembakaran Rumah Hakim Khamozaro Waruwu Adalah Teror terhadap Negara

Rumah Hakim PN Medan Terbakar Saat Sidang Kasus Korupsi Jalan di Sumut, Khamozaro Waruwu: “Saya Syok, Sidang Langsung Saya Tutup”

Rumah Hakim PN Medan Terbakar Saat Sidang Kasus Korupsi Jalan di Sumut, Khamozaro Waruwu: “Saya Syok, Sidang Langsung Saya Tutup”

Kebakaran Hebat Landa Rumah Hakim PN Medan, Aktivis Minta Kasus Diusut Tuntas

Kebakaran Hebat Landa Rumah Hakim PN Medan, Aktivis Minta Kasus Diusut Tuntas

MUSDA IKANAS SUMUT 2025: MENCARI ARAH PERJUANGAN

MUSDA IKANAS SUMUT 2025: MENCARI ARAH PERJUANGAN

Gelar Aksi di PN Suka Makmue Terkait Sita Eksekusi Delegasi dari PN Meulaboh

Gelar Aksi di PN Suka Makmue Terkait Sita Eksekusi Delegasi dari PN Meulaboh

Jaga Marwah: Topan Ginting Harus Berani Terus Terang, Jangan Mau Jadi Tumbal Kekuasaan

Jaga Marwah: Topan Ginting Harus Berani Terus Terang, Jangan Mau Jadi Tumbal Kekuasaan

Komentar
Berita Terbaru