Ambon– Merambah lintas budaya dan mempertemukan dua kekuatan musikal Nusantara, Maina Production resmi merilis singel terbaru berjudul "Mauliate", yang dibawakan oleh Berlian Voice, trio penyanyi perempuan asal Batak.
Menariknya, Mauliate bukanlah lagu baru. Karya ini merupakan adaptasi dari lagu Ambon berjudul "Dangke", ciptaan musisi Maluku Gerald Huwae, yang kemudian dialihbahasakan ke dalam bahasa Batak oleh Edwin Samosir, tanpa menghilangkan makna dan ruh emosional lagu aslinya.Berlian Voice sendiri beranggotakan Rani Sihombing, Ivananda Sinaga, dan Delta Sihombing, tiga penyanyi perempuan Batak dengan karakter vokal kuat yang berpadu harmonis dalam membawakan lagu bernuansa etnik tersebut.
Lagu Ambon, Nafas BatakProduser sekaligus pemilik rumah produksi Maina Production, Levynus Karuiw, mengatakan bahwa proyek ini lahir dari kegelisahan sekaligus kecintaan terhadap kekayaan musik daerah Indonesia yang kerap berjalan sendiri-sendiri.
"Mauliate adalah bentuk dialog budaya.
Lagu Ambon kami bawa ke tanah Batak, dengan bahasa dan rasa yang berbeda, tapi tetap menjaga jiwa lagunya. Ini bukan soal mengubah identitas, melainkan saling merangkul," ujar Levynus.Ia menegaskan, musik daerah sejatinya memiliki pesan universal tentang rasa syukur, cinta, dan kemanusiaan, yang bisa diterjemahkan lintas bahasa dan budaya.Jembatan Budaya dan Toleransi MusikMenurut Levynus, kolaborasi lintas daerah seperti ini menjadi penting di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk. Musik, kata dia, dapat menjadi medium paling jujur untuk merawat toleransi dan saling pengertian.
Baca Juga:
"Ambon dan Batak punya tradisi musik yang sama-sama kuat. Ketika dipertemukan, yang muncul bukan perbedaan, tapi kekayaan. Inilah Indonesia," tegasnya.Aransemen Mauliate tetap mempertahankan nuansa etnik, namun dikemas dengan sentuhan modern agar lebih mudah diterima generasi muda, tanpa kehilangan akar budaya.Berlian Voice dan Spirit Perempuan NusantaraPemilihan Berlian Voice sebagai pengisi vokal disebut bukan tanpa alasan. Ketiganya dinilai mampu menyampaikan emosi lagu dengan kuat, sekaligus menghadirkan perspektif perempuan dalam merawat dan meneruskan tradisi musik daerah.
Melalui Mauliate, Maina Production berharap musik tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga ruang perjumpaan budaya, pengingat akan nilai persaudaraan, serta bukti bahwa perbedaan dapat disatukan dalam harmoni.Singel Mauliate kini telah tersedia dan siap dinikmati sebagai simbol persahabatan musikal antara Ambon dan Batak, dari timur hingga barat Nusantara.rel