Medan, lahir pada 11 Desember 1998 dari tangan dingin Bang Una, panggilan akrab H Teruna Jasa Said bin Haji Mohammad Said. Meski fluktuasi turun naik, namun media itu tetap hadir secara digital. Kini, pendiri Berita Sore itu telah tiada, meninggalkan banyak kenangan.
H Teruna Jasa Said, tokoh pers yang juga penjaga nafas Harian Waspada itu dipanggil Allah SWT pada Minggu, 9 Nopember 2025 pagi karena sakit yang sudah dideritanya dalam beberapa tahun terakhir. Alm lahir pada 3 September 1948 dan meninggal di usia 77 tahun.Almarhum disemayamkan di rumah duka, Jalan Sembada V No. 21/23 Komplek Koserna, Medan dan akan dimakamkan ba'da Ashar di pekuburan Muslim Jl. MH Thamrin, Medan.Ketika Berita Sore masih cetak, Bg Una turun langsung memimpin berita apa yang cocok untuk HL halaman 1. Bahkan saat ada kejadian bencana pesawat yang jatuh dengan korbannya Gubernur Sumut Alm HT Rizal Nurdin dan mantan Gubsu Alm Raja Inal Siregar, Alm Bg Una memerintahkan hampir semua wartawan untuk mendapatkan berita sedetailnya.Alm Bg Una sangat jeli membuat judul yang menarik pembaca. "Judul itu jangan panjang-panjang kalimatnya. Pendek saja tapi mengena," katanya. Itulah yang sampai sekarang diingat wartawan buat judul yang pendek dan tidak sesak membacanya.
Alm Bang Una juga suka melihat kejadian di luar negeri dan menjadi berita booming yang tentu ada kaitannya dengan lokal. "Kalau Bang Una sudah masuk ke redaksi, semuanya ingin. tahu apa yang akan dibuatnya di pemberitaan. Pasti penuh kejutan," kata Hendrik Prayitno yang selalu dipercaya alm untuk membidani beritasore.co.id.Banyak penghargaan yang diraih Bang Una dalam kiprahnya di jurnalistik. Perjalanan mengelilingi Eropa, undangan dari Pemerintah RI. Begitu pula ketika alm melakukan perjalanan Jurnalistik ke Amerika Serikat maupun belahan dunia lain, ada saja hal baru yang ringan tapi membuat pembaca tertarik. Angel berita yang menarik merupakan spesialisasi Bang Una.Saat ada bencana bom Bali pertama, beliau juga langsung mengutus wartawan yakni Laswiyati Wakid dan Dedi Syahputra untuk meliput langsung ke Bali. Juga saat tsunami Aceh sampai bencana gempa di Padang.Di redaksi, Alm Bg Una sangat dekat dengan wartawan dan karyawan. Selalu memerintah dengan guyonan dan petunjuk yang jelas. Kalau salah, beliau bukan memarahi tapi mengatakannya dengan canda tapi sangat mengena. Semua karyawan dan wartawan segan dengan almarhum.
Baca Juga:
Bang Una, bagi kami bukan lagi sebagai pimpinan, pemilik Harian Waspada dan Berita Sore, tapi sudah bagaikan abang yang sangat disegani.Ketika keluar dari RS Adm Malik sekira dua bulan lalu, saya dan Aje, wartawan Berita Sore mengunjungi beliau di rumahnya. "Bang Una kepingin dendeng," kata Fitri, karyawan di rumahnya.Kami keliling Medan mencari dendeng tersebut. Alhamdulillah dapat dan betapa senangnya kami ketika melihat Bang Una lahap memakannya.Kini tak ada lagi permintaannya. Bang Una pergi untuk selamanya meninggalkan Berita Sore dan Harian Waspada. Bang Una meninggal di usia 77 tahun, sebulan lebih setelah ulang tahunnya pada 3 September 2025.alm dimakankan di Perkuburan Muslim Jalan MH Thamrin Medan.
Bang Una meninggalkan banyak kenangan yang tidak terlupakan. Selamat jalan bang, semoga Bang Una Husnul khatimah. Semoga tenang di sana ya bang.rel
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di
Google News