Medan -Suasana khidmat menyelimuti Masjid At-Taubah, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Tanjung Gusta Medan, pada pelaksanaan Shalat Jum'at hari ini. Khutbah Jum'at spesial disampaikan oleh sosok ulama, KH. TGS Prof. Dr. H. Saidurrahman, yang mengambil tema menggugah kesadaran: "
Dunia Mau Kiamat: Sudahkah Kita Bersiap?"Dalam khutbahnya, Ustadz Saidurrahman mengingatkan seluruh jamaah, khususnya warga binaan dan petugas Rutan, mengenai kepastian datangnya Hari Kiamat sebagai janji Allah SWT yang tidak akan pernah diingkari. Beliau menekankan bahwa hiruk pikuk kehidupan dunia seringkali membuat manusia lupa akan tujuan akhir dan persiapan bekal menuju kehidupan abadi di akhirat.Setiap jiwa pasti akan merasakan kematian, dan setelah itu, kita akan mempertanggungjawabkan segala amal perbuatan. Kiamat bukanlah sekadar akhir dari peradaban, melainkan awal dari perhitungan yang maha adil," tegas beliau.Pesan Kunci: Mempersiapkan Bekal Sejati
Selain seruan untuk bertaubat, memperbanyak zikir, dan memohon ampunan kepada Allah SWT, Ustadz Saidurrahman menggarisbawahi beberapa persiapan amal shaleh yang harus ditingkatkan, sebagaimana disyariatkan dalam Islam:1. Meningkatkan Ketakwaan dan Amal Saleh (Taqwa)Persiapan utama menghadapi Kiamat adalah dengan meningkatkan takwa, yaitu menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya, serta memperbanyak amal-amal kebajikan.Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT dalam Surah Al-Hasyr:
Baca Juga:
yang artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Hasyr [59]: 18)Ayat ini secara eksplisit memerintahkan kita untuk "memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)," yang merupakan inti dari persiapan menghadapi Kiamat.2. Istiqamah dalam Ajaran Islam dan Doa untuk KeturunanBeliau juga berpesan agar umat Islam senantiasa istiqamah (teguh pendirian) dalam menjalankan ajaran Islam dan perintah Allah serta Rasul-Nya, Nabi Muhammad Saw.
Secara khusus, beliau mengajak jamaah untuk senantiasa mendoakan anak keturunan dan ahli waris agar mereka juga diberikan hidayah dan kekuatan untuk istiqamah di atas ajaran Islam yang lurus. Doa ini adalah investasi amal jariyah yang tak ternilai harganya.Doa yang diajarkan dalam Al-Qur'an terkait permohonan kebaikan bagi keturunan adalah:Yang dalam bahasa indonesia adalah "Dan orang-orang yang berkata, 'Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.'" (QS. Al-Furqan [25]: 74)Penutup Khutbah
Baca Juga:
Khutbah ditutup dengan ajakan introspeksi diri yang mendalam. KH. TGS Prof. Dr. H. Saidurrahman mengingatkan bahwa tempat terbaik untuk mempersiapkan bekal adalah saat kita masih diberikan kesempatan hidup di dunia, sebelum ajal menjemput dan Kiamat tiba tanpa pemberitahuan."Semoga Allah SWT mengaruniakan kepada kita semua kekuatan untuk beramal saleh dan istiqamah di atas jalan kebenaran, sehingga kita termasuk hamba-hamba-Nya yang siap menghadapi perhitungan di hari akhir," pungkas beliau.