Administrator
Jumat, 31 Oktober 2025 18:09 WIB
Istimewa
Baca Juga:"Dengan sistem digital yang terpadu, transaksi menjadi lebih cepat, aman, dan transparan. Ini akan menjadi fondasi penting dalam mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang akuntabel dan efisien," tutur Wabup. Sebelumnya pada peluncuran program tersebut, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menekankan, pemerintah daerah (Pemda) memiliki peran strategis tidak hanya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan layanan publik, tetapi juga dalam pengelolaan pajak dan retribusi yang lebih transparan dan efisien melalui digitalisasi."Dengan Katalis P2DD, digitalisasi daerah bukan sekadar layanan publik dan pertumbuhan ekonomi, tapi juga memperkuat kanal pembayaran digital untuk pajak dan retribusi, meningkatkan literasi transaksi digital, serta akuntabilitas pengelolaan keuangan publik," terangnya.Di acara yang turut dihadiri Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian dan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar tersebut, Gubernur BI menambahkan, program Katalis P2DD sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan transformasi digital ekonomi dan keuangan secara nasional maupun daerah.
Baca Juga:Gubernur BI mengajak seluruh lembaga untuk bersinergi mewujudkan ekonomi dan keuangan digital Indonesia yang inklusif, inovatif, dan berdaulat, sekaligus memperkuat pengelolaan pajak dan retribusi daerah melalui Katalis P2DD."Melalui FEKDI IFSE 2025, mari wujudkan ekonomi dan keuangan digital Indonesia yang berdaya tahan, inklusif, inovatif, dan berdaulat, sejalan dengan program Asta Cita di bawah kepemimpinan Bapak Presiden Prabowo Subianto," tutupnya.Hadir pula di acara itu, anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Deputi Gubernur BI, Asisten Deputi Pengembangan BUMN Bidang Pariwisata dan Telekomunikasi Kemenko Perekonomian, perwakilan kementerian/lembaga, serta perwakilan pelaku industri perbankan dan fintech nasional. Mendampingi Wabup, Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA), Drs Sahlan dan Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan (Renbang) Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Bunawan SE.