Jumat, 24 Oktober 2025

Hadapi Fluktuasi Cabai, Pemprov Sumut Bangun 10 Solar Dryer Dome

Administrator
Jumat, 19 September 2025 08:25 WIB
Hadapi Fluktuasi Cabai, Pemprov Sumut Bangun 10 Solar Dryer Dome
Istimewa
MEDAN, - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) melalui Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (TPH) meluncurkan program pengadaan Solar Dryer Dome (SDD) sebagai strategi inovatif menjaga stabilitas harga cabai yang kerap fluktuatif.

Kepala Bidang Hortikultura Dinas TPH Sumut, Lambok Turnip, menyebut SDD hadir sebagai solusi bagi petani dalam menghadapi anjloknya harga cabai di musim panen raya.

"Biasanya cabai dijemur secara manual di bawah matahari, bisa lama dan kualitasnya menurun. Dengan SDD, hanya butuh 2-3 hari cabai sudah kering dengan kualitas bagus dan sangat diminati pasar," jelas Lambok di Kantor Gubernur Sumut, Kamis (18/9).

SDD yang berbentuk kuba dengan atap polikarbon ini bukan hanya menjaga kualitas cabai, tetapi juga melindungi petani dari kerugian besar ketika harga jatuh.

Dalam perhitungannya, harga cabai segar di bawah Rp15 ribu per kilogram membuat petani sulit bertahan. Melalui SDD, cabai bisa dikeringkan dan dijual kembali dalam bentuk cabai kering yang harga pasarnya mencapai Rp100 ribu per kilogram.

"Rendemen cabai yang dikeringkan rata-rata 20 persen. Artinya dari 10 kilogram cabai segar bisa menjadi 2 kilogram cabai kering bernilai jauh lebih tinggi," ujar Lambok.

Satu unit SDD mampu menampung hingga 2 ton cabai sekali pengeringan. Pada tahun 2025, Pemprov Sumut akan membangun 10 unit SDD, masing-masing 5 unit di Kabupaten Karo dan 5 unit di Kabupaten Batubara, sebagai sentra produksi utama cabai.

"Ini baru tahap awal. Untuk 2026, program ini akan kita lanjutkan agar lebih banyak petani mendapat manfaat," ungkapnya.

Baca Juga:
Menurutnya, program Jaminan Stabilisasi Komoditi Pangan (Jaskop) di Dinas TPH memang diarahkan khusus untuk cabai, komoditas yang paling sering menyebabkan inflasi daerah.

"Di lapangan harga bisa 70 ribu per kilogram, tapi dalam sebulan tiba-tiba bisa anjlok drastis. SDD ini hadir untuk mengantisipasi gejolak itu," katanya.

Selain menyelamatkan petani dari kerugian, program ini juga menjaga daya beli masyarakat. Jika harga terlalu tinggi, konsumen akan kesulitan membeli cabai, sementara harga terlalu rendah justru membuat petani merugi.

"SDD menjadi penyeimbang. Petani tidak lagi buru-buru memusnahkan tanamannya saat harga jatuh, dan masyarakat tetap bisa mengakses cabai dengan harga wajar," tegasnya.

Pemprov Sumut juga melibatkan BUMD, khususnya PT Dhirga Surya, untuk memastikan program ini berjalan berkesinambungan.

"Ini bukan hanya proyek pemerintah, tapi gotong royong. Dengan dukungan BUMD, kami yakin target stabilitas harga cabai bisa tercapai," pungkasnya.rel

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Administrator
Sumber
:
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Operasi Pasar Gagal, 50 Ton Cabai Busuk Dijual ke ASN Pemprov Sumut

Operasi Pasar Gagal, 50 Ton Cabai Busuk Dijual ke ASN Pemprov Sumut

TOPPIS, Langkah Konkret Tekan Harga Cabai dan Stabilkan Inflasi

TOPPIS, Langkah Konkret Tekan Harga Cabai dan Stabilkan Inflasi

Reshuffel kabinet "Hargai hak prerogatif Presiden"

Reshuffel kabinet "Hargai hak prerogatif Presiden"

Dorong Pengendalian Harga Minyak Goreng, Plt. Sekjen Kemendagri Minta TPID Awasi Distributor

Dorong Pengendalian Harga Minyak Goreng, Plt. Sekjen Kemendagri Minta TPID Awasi Distributor

17 Polres Polda Sumut Raih Penghargaan Kualitas Tinggi Kepatuhan Pelayanan Publik dari Ombudsman RI

17 Polres Polda Sumut Raih Penghargaan Kualitas Tinggi Kepatuhan Pelayanan Publik dari Ombudsman RI

JNE Kembali Raih Penghargaan Courier of The Year di Indonesia Logistic Awards 2024

JNE Kembali Raih Penghargaan Courier of The Year di Indonesia Logistic Awards 2024

Komentar
Berita Terbaru