Jumat, 12 September 2025

Taiwan Ajak Dunia "Chip in with Taiwan" Demi Perdamaian Global

Administrator
Selasa, 09 September 2025 12:14 WIB
Taiwan Ajak Dunia "Chip in with Taiwan" Demi Perdamaian Global
Menteri Luar Negeri Republik Tiongkok (Taiwan), Lin Chia-lung.ist
TAIPEI — Menteri Luar Negeri Republik Tiongkok (Taiwan), Lin Chia-lung, menyerukan kerja sama global melalui inisiatif bertajuk "Chip in with Taiwan". Seruan ini disampaikan sebagai bentuk komitmen Taiwan dalam memperkuat perdamaian dan mendorong kemakmuran di tengah ketidakpastian global dan meningkatnya tekanan dari rezim otoriter.

Dalam pernyataan resminya, Menlu Lin menyoroti meningkatnya tantangan global, termasuk konflik berkepanjangan, disinformasi, serta kemunduran demokrasi di berbagai belahan dunia. Ia menilai rezim otoriter kini semakin sering menggunakan taktik abu-abu (gray-zone) untuk melemahkan tatanan internasional berbasis aturan.

"Dalam situasi dunia yang rapuh seperti sekarang, perdamaian tidak bisa lagi dianggap sebagai sesuatu yang pasti. Negara-negara demokrasi harus bersatu untuk memperkuat ketahanan bersama dan mempertahankan nilai-nilai universal," kata Lin, seperti dikutip dalam pernyataannya, Jumat (6/9/2025).

Posisi Strategis Taiwan di Indo-Pasifik

Taiwan, menurut Lin, merupakan bagian penting dari kawasan Indo-Pasifik dan berada di garis depan pertahanan demokrasi. Posisi strategis Taiwan dalam rantai pulau pertama menjadikannya garda terdepan dalam menghadapi ekspansi otoriter di kawasan.

Taiwan juga dikenal sebagai kekuatan ekonomi utama dunia, khususnya di bidang semikonduktor. Negara ini memproduksi lebih dari 60 persen cip semikonduktor global dan 90 persen cip tercanggih. Dengan keunggulan tersebut, Taiwan berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi global, terutama di sektor kecerdasan buatan, teknologi digital, dan kesehatan.

Kontribusi Lewat Diplomasi dan Kerja Sama Pembangunan

Di bawah kepemimpinan Presiden Lai Ching-te, Taiwan meluncurkan kebijakan "Empat Pilar Perdamaian" yang mencakup peningkatan anggaran pertahanan dan ketahanan masyarakat. Taiwan juga menjalankan strategi "Diplomasi Terpadu" yang memadukan diplomasi, teknologi, dan ekonomi dalam rangka memperluas kontribusi internasionalnya.

Lewat proyek Allied Democratic Prosperity Initiative, Taiwan menjalin kerja sama pembangunan dengan sejumlah negara mitra diplomatik. Beberapa inisiatif utama antara lain:

Baca Juga:
Pengembangan sistem informasi rumah sakit nasional di Paraguay,

Pembangunan fasilitas cadangan minyak di Eswatini,

Mendukung Palau menjadi negara kepulauan cerdas dan berkelanjutan.

Menurut Lin, inisiatif tersebut menunjukkan bahwa Taiwan bukan hanya bagian dari rantai nilai ekonomi global, tetapi juga mitra pembangunan yang tangguh dan bertanggung jawab.

Taiwan Kembali Desak PBB Akui Kontribusinya

Meskipun berkontribusi besar di berbagai sektor, Taiwan hingga kini masih belum diakui secara resmi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Hal ini disebabkan oleh interpretasi yang disebut keliru terhadap Resolusi Majelis Umum PBB 2758, yang kerap digunakan oleh Tiongkok untuk menolak partisipasi Taiwan dalam sistem PBB.

"Resolusi 2758 hanya menyangkut representasi Tiongkok, dan tidak pernah menentukan bahwa Taiwan adalah bagian dari Republik Rakyat Tiongkok. Juga tidak memberikan hak kepada RRT untuk mewakili Taiwan dalam sistem internasional," tegas Lin.

Baca Juga:
Taiwan menilai pengecualian ini tidak adil, apalagi ketika dunia membutuhkan semua pihak untuk bersama-sama mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030.

Dukungan internasional terhadap partisipasi Taiwan pun terus menguat. Negara-negara anggota G7 dan sejumlah parlemen dunia telah menyatakan bahwa Taiwan memiliki hak untuk ikut serta dalam organisasi internasional.

Menjelang Ulang Tahun ke-80 PBB

Menjelang ulang tahun ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa, Taiwan kembali mengajak dunia untuk mengakui peran dan kontribusinya. Kampanye "Chip in with Taiwan" menjadi seruan terbuka kepada masyarakat internasional untuk menjalin kerja sama yang lebih inklusif dan adil.

"Sudah saatnya PBB benar-benar menjalankan visinya—'tidak meninggalkan siapa pun'—dengan melibatkan Taiwan dalam sistem global," ujar Lin.

Taiwan berharap dapat menjadi bagian dari upaya kolektif dunia dalam menciptakan masa depan yang damai, sejahtera, dan berkelanjutan, terutama di kawasan Indo-Pasifik yang kini menjadi pusat perhatian geopolitik global.red

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Sumber
:
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Taiwan Gencar Promosikan Wisata ke Indonesia, Hadirkan Taiwan Travel Fair 2025

Taiwan Gencar Promosikan Wisata ke Indonesia, Hadirkan Taiwan Travel Fair 2025

Taiwan Gelar Pameran Pendidikan Terbesar di Indonesia, Gandeng 66 Universitas

Taiwan Gelar Pameran Pendidikan Terbesar di Indonesia, Gandeng 66 Universitas

Taiwan Excellence Happy Run 2025 Kembali Digelar, 5.000 Kuota Terisi dalam 30 Menit

Taiwan Excellence Happy Run 2025 Kembali Digelar, 5.000 Kuota Terisi dalam 30 Menit

Taiwan Serukan Partisipasi dalam WHO untuk Wujudkan Kesehatan Global yang Inklusif

Taiwan Serukan Partisipasi dalam WHO untuk Wujudkan Kesehatan Global yang Inklusif

Taiwan Rayakan 30 Tahun Sistem Asuransi Kesehatan Nasional: Komitmen terhadap Kesetaraan dan Kesehatan Global

Taiwan Rayakan 30 Tahun Sistem Asuransi Kesehatan Nasional: Komitmen terhadap Kesetaraan dan Kesehatan Global

Taiwan Gencar Promosikan Pariwisata ke Indonesia, Tawarkan Pengalaman Kuliner dan Budaya yang Ramah Muslim

Taiwan Gencar Promosikan Pariwisata ke Indonesia, Tawarkan Pengalaman Kuliner dan Budaya yang Ramah Muslim

Komentar
Berita Terbaru