Jumat, 12 September 2025

Warga Hidup di Gubuk Reot, Bantuan Malah Jatuh ke Orang Kaya: Potret Ironi Desa Penen Deli Serdang

Administrator
Sabtu, 06 September 2025 15:27 WIB
Warga Hidup di Gubuk Reot, Bantuan Malah Jatuh ke Orang Kaya: Potret Ironi Desa Penen Deli Serdang
Istimewa
Deli Serdang – Potret kemiskinan ekstrem masih terjadi di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Ironisnya, bantuan pemerintah justru tak tepat sasaran dan dinilai sarat praktik pilih kasih.

Salah satu kisah memilukan datang dari Nungnung Bangun (63), warga Desa Penen, Kecamatan Sibiru-biru, Deli Serdang. Hidup seorang diri, tuna wicara, dan menempati gubuk reot mirip toilet umum, Nungnung hanya mampu makan sekali sehari, itupun di malam hari.

Namun, ketika program pemerintah yang dikenal dengan sebutan bedah rumah digulirkan, Nungnung justru tidak mendapat bantuan. Sebaliknya, penerima bantuan justru adalah warga yang tergolong mampu—punya rumah permanen dengan tiga pintu, dua warung kopi, agen BRI Link, bahkan kebun sawit.

"Ini fakta yang terjadi. Program yang seharusnya menyentuh rakyat miskin justru jatuh ke orang-orang kaya," ungkap salah seorang warga dengan nada kecewa.

Dugaan Praktik Kolusi di Desa

Kasus semacam ini bukan sekali dua kali terjadi di Desa Penen. Bantuan sosial untuk kategori miskin ekstrem—yang seharusnya menyasar masyarakat paling rentan—justru diberikan kepada 10 orang kaya desa, termasuk mantan kepala desa yang punya kebun sawit dan mobil pribadi.

Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar tentang integritas aparatur desa. Dugaan kuat, praktik kolusi melibatkan kepala desa dan perangkatnya. "Istri kepala desa sendiri merangkap bendahara proyek. Sudah diperiksa polisi, jaksa, tapi tak pernah ada tindak lanjut. Seperti sudah kebal hukum," ujar sumber warga lainnya.

Pemerintah Daerah Dinilai Abai

Baca Juga:
Bupati Deli Serdang, dr Asril Udin Tambunan, yang merupakan putra mantan bupati Amri Tambunan, dinilai tidak peduli dengan persoalan ini. Meski sudah pernah menjadi sorotan media dan turun tangan Inspektorat, kasus semacam ini dianggap biasa saja dan tidak ditindaklanjuti.

Warga pun membandingkan kepemimpinan di Deli Serdang dengan figur lain, seperti Kang Dedi Mulyadi (KDM) di Jawa Barat. "Kalau KDM itu, lihat rakyat susah langsung datang, terharu, bahkan menangis lalu beri bantuan tanpa pandang bulu. Tidak pilih-pilih agama, suku, atau latar belakang. Di sini, pejabat hanya sibuk pencitraan di media sosial," kritik seorang warga.

Politik Balas Dendam?

Tak hanya soal bantuan, warga menilai dinamika politik juga ikut berperan. Saat Pilkada lalu, sejumlah kepala desa diduga menjadi tim sukses. Mereka yang tidak mendukung bupati disebut-sebut langsung dicopot dari jabatannya tanpa alasan jelas.

Kini, Nungnung Bangun tetap bertahan di gubuk reotnya yang jauh dari kata layak huni. Ironi ini menjadi cermin betapa program pemerintah yang seharusnya berpihak pada rakyat miskin, justru diselewengkan untuk kepentingan segelintir elit desa.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Administrator
Sumber
:
SHARE:
Tags
Berita Terkait
DPC Ikanas Medan dan Warga Karang Berombak Gelar Gotong Royong Sambut HUT ke-80 RI

DPC Ikanas Medan dan Warga Karang Berombak Gelar Gotong Royong Sambut HUT ke-80 RI

Air PDAM Tirtadeli Mati Dua Hari, Warga Paya Gambar Resah, Ini Penyebabnya

Air PDAM Tirtadeli Mati Dua Hari, Warga Paya Gambar Resah, Ini Penyebabnya

Tokoh Masyarakat dan Warga Perum KIP Gotong Royong Bangun Gorong-Gorong Tersumbat

Tokoh Masyarakat dan Warga Perum KIP Gotong Royong Bangun Gorong-Gorong Tersumbat

Warga Medan Helvetia Resah, Truk Interkuler Lintasi Jalan Kecil untuk Penimbunan Diduga Ilegal di Perumahan Karya De Villas

Warga Medan Helvetia Resah, Truk Interkuler Lintasi Jalan Kecil untuk Penimbunan Diduga Ilegal di Perumahan Karya De Villas

Warga Dilarikan ke Rumah Sakit Gegara  Mungkin Kenaikan Tarif Lapak Komersial Rusunawa

Warga Dilarikan ke Rumah Sakit Gegara Mungkin Kenaikan Tarif Lapak Komersial Rusunawa

Warga Rusunawa Kayu Putih Medan Resah, Tarif Sewa Kios Naik Drastis Hingga 1000 Persen

Warga Rusunawa Kayu Putih Medan Resah, Tarif Sewa Kios Naik Drastis Hingga 1000 Persen

Komentar
Berita Terbaru