Medan – Tokoh
masyarakat asal Mandailing Natal (Madina), H Syahrir Nasution, menyampaikan kritik tajam kepada Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani, terkait pernyataannya yang dianggap merendahkan profesi guru.Menurut Syahrir, pendidikan merupakan investasi besar bangsa. Ia menekankan, maju mundurnya dunia pendidikan adalah indikator kemajuan suatu bangsa. Karena itu, ia mendesak pemerintah daerah, khususnya Bupati Madina, agar lebih peka dan peduli terhadap masa depan anak-anak di daerahnya."Itu jelas merupakan amanat konstitusi, tertera dalam UUD 1945: mencerdaskan kehidupan bangsa," tegas Syahrir dalam keterangannya, Rabu (20/8/2025).Syahrir juga mengingatkan sejarah pemikiran pendidikan yang telah dicetuskan
tokoh Mandailing, Willem Iskander, melalui karyanya Si Bulus-bulus Si Rombuk-rombuk. "Jauh hari beliau sudah berpesan, jangan sampai anak bangsa ini menjadi jajahan asing, baik secara ekonomi maupun politik," ujarnya.
Lebih jauh, Syahrir meluapkan kekecewaannya terhadap Sri Mulyani. Ia menilai ucapan Menteri Keuangan tersebut melukai perasaan para pendidik di seluruh Indonesia."Tanpa guru kau tidak bisa jadi
menteri. Sudah jadi
menteri malah ngebancot saja mulutmu sekarang. Jangan sampai guru-guru di seluruh Indonesia diam, saya serukan mereka harus bergerak menarik ucapan itu," ucap Syahrir.Ia menambahkan, kapasitasnya berbicara adalah sebagai seorang pendidik di perguruan tinggi. Menurutnya, profesi guru bukan sekadar pekerjaan, melainkan panggilan jiwa yang sudah diwarisi dari keluarganya."Saya tersinggung batin dan nurani saya dengan ucapan itu. Saya menjadi guru adalah panggilan jiwa dan genetika saya dari orang tua serta opung saya, Madong Lubis, yang lebih dikenal dengan sebutan
Guru Madong di Tanah Deli," tegasnya.
Baca Juga:
Syahrir pun meminta Sri Mulyani untuk segera menarik kembali pernyataannya yang dianggap merendahkan martabat guru.red2
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di
Google News