BANTEN,— Ketua Forum Pimpinan Redaksi Multimedia Indonesia (FPRMI) Sumatera Utara, Rianto SH MH, didaulat membacakan sebuah
puisi bernuansa kritik sosial dalam perayaan Hari Ulang Tahun ke-2 FPRMI yang berlangsung di Pendopo Gubernur Banten, Kamis (17/7/2025).Puisi berjudul "Mengapa Menangis" karya Porman Wilson Manalu itu dibacakan Rianto di hadapan para tamu undangan yang terdiri atas pejabat pemerintah, kepala daerah, dan pimpinan redaksi dari berbagai daerah di Indonesia. Isi
puisi memuat sindiran tajam terhadap praktik korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.Dalam salah satu baitnya,
puisi itu berbunyi:
> "Bapak, mengapa menangis? / Sudah kuingatkan jangan makan aspal / Jangan makan semen nanti jadi bebal / Dan kau bilang: itu hanya akal-akalan…"Puisi tersebut mendapat perhatian dari peserta acara karena dinilai mencerminkan kegelisahan masyarakat terhadap penyimpangan dalam birokrasi dan hukum. Secara satir, bait-bait
puisi menggambarkan bagaimana kekuasaan kerap disalahgunakan dan keadilan dapat diperdagangkan.Rianto menyampaikan bahwa pembacaan
puisi itu bukan hanya bentuk apresiasi terhadap karya sastra, tetapi juga sebagai pengingat moral agar insan pers tetap menjaga integritas dan keberpihakan pada kebenaran.
Baca Juga:
> "Pers memiliki peran strategis dalam membentuk opini publik dan mengawasi jalannya pemerintahan. Puisi ini bentuk refleksi dan pengingat bagi kita semua," ujar Rianto.Perayaan HUT ke-2 FPRMI juga diisi dengan berbagai kegiatan, termasuk pemberian penghargaan "Pena Emas" kepada tokoh-tokoh nasional yang dinilai berkontribusi terhadap kebebasan pers dan keterbukaan informasi publik.FPRMI merupakan wadah kolaborasi para pimpinan redaksi media berbasis multimedia di Indonesia, yang sejak didirikan pada 2023 terus berkomitmen untuk memperkuat profesionalisme pers dan menjaga independensi media.red
-
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di
Google News