Medan |halomedan.com -
Sangat disayangkan akibat konflik antara Pemkab Deli Serdang dan Sekolah Al-Washliyah yang terletak di Desa Petumbukan, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang harus mengorbankan perasaan orang tua wali siswa dan siswi itu sendiri.Akibat permasalahan saling mengklaim tersebut menyebabkan Ratusan pelajar Sekolah Al-Washliyah terpaksa belajar di tepi jalan hingga di tenda darurat.Aksi penyegelan ini memicu polemik sengit antara pihak Sekolah, orang tua siswa, dan pemerintah daerah.
Perlu diketahui konflik bermula dari dualisme kepemilikan aset: gedung sekolah milik Pemkab Deli Serdang, sementara tanahnya adalah milik Al-Washliyah. (13/07/2025).Terlepas dari permasalahan yang terjadi, orang tua siswa merasa khawatir dengan mental dan pendidikan anak mereka.Salah seorang orang tua siswa merasa miris dan sedih dengan permasalahan yang tak kunjung ada akhirnya."Jujur saya sedih dengan kondisi saat ini, perselisihan antara Pemkab dan madrasah maunya janganlah mengorbankan anak anak kami yang saat ini sedang menimba ilmu, ungkap (SY) wali murid Sekolah Al-Washliyah meminta namanya disamarkan.
Baca Juga:
Dr.Doni Hendra lubis pengamat sosial dan hukum juga Direktur LBH Lembaga swadaya masyarakat LIRA Sumatera utara meminta kepada pihak yang sedang berseteru jangan sampai mengorbankan atau mempersulit siswa didik dalam menuntut ilmu."Ada dua golongan orang tua,SMP Negri 2 Galang dan juga orang tua perguruan Al-jam'iatul wasliyah yang hari ini tentu berharap ada tempat yang layak untuk anaknya menuntut ilmu"ungkap Dr.Doni.Rabu(16/07/2025).Dr.Doni menambahkan untuk memenuhi hak murid untuk belajar,jangan sampai masalah yang terjadi menjadi ajang politik segelintir orang."Saya berharap agar permasalahan lahan dan bangunan ini,jangan sampai melibatkan anak didik dan orang tua ke dalam kepentingan- kepentingan politik,karena kita khawatir nanti ada segelintir orang yang mengambil ajang politik dalam perselisihan ini dan harapan kita semoga cepat terselesaikan sehingga baik dari murid SMP 2 Galang dan perguruan Al- jami'atul wasliyah bisa melakukan proses belajar mengajar kembali seperti semula"terangnya.
Begitu pula ungkapan (GY) alumni perguruan Al-jam'iatul wasliyah persoalan lahan dan bangunan antara perguruan Al-Jam'iyatul wasliyah dengan pemkab deli serdang, yang kami minta beri solusi, bagaimana proses belajar mengajar berjalan maksimal yang harus nya di pertanggung jawabkan.Atas permasalahan yang sampai saat ini belum juga menemukan titik terang, orang tua siswa perguruan Al-Jam'iyatul wasliyah menyampaikan pernyataan sikap.Adapun poin Pernyataan
Sikap yang dibuat.1. Kami sebagai orang tua murid pada perguruan Al-Jam'iyatul wasliyah tidak mau dibawa/dilibatkan dalam persoalan lahan dan bangunan antara pihak yayasan dan pemkab deli serdang.
Baca Juga:
2. Saat kami mendaftarkan anak kami untuk masuk menuntut ilmu diperguruan Al-Jam'iyatul wasliyah tujuannya agar anak kami memperoleh pendidikan.3. Untuk itu kami menuntut pihak perguruan Al-Jam'iyatul wasliyah agar bertanggung jawab memenuhi segala hal yang terkait dengan proses belajar mengajar sehingga pendidikan anak kami tidak terganggu.4. Kami tidak mau keberadaan anak kami dijadikan komoditas politik oleh siapapun, karena kami melihat ada upaya segelintir orang menjadikan konflik antara perguruan Al-Jam'iyatul wasliyah dengan pemkab deli serdang ini menjadi ajang kepentingan politik pribadi mereka.5. Sekali lagi, kami menuntut pihak perguruan agar bertanggung jawab memenuhi proses belajar mengajar bagi anak kami, kami tidak mau tau dengan persoalan lahan dan bangunan antara perguruan Al-Jam'iyatul wasliyah dengan pemkab deli serdang, itu bukan urusan kami dan bukan urusan anak kami, karena mereka tugasnya hanya belajar, menuntut ilmu untuk bekal hidup mereka dimasa depan.(W02)
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di
Google News
