DELISERDANG -Sanggar Seni Budaya Jawa Sri Pendawa merayakan hari jadinya yang ke-19 tahun dengan penuh khidmat dan meriah di Desa Sidodadi, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Sabtu (15/6/2025). Acara ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata Deli Serdang, Eko, yang menyampaikan apresiasinya terhadap peran aktif Sanggar Sri Pendawa dan organisasi Pendawa dalam melestarikan budaya Jawa.
"Merawat dan melestarikan kesenian budaya adalah tanggung jawab kita bersama. Saya sangat salut dan bangga kepada Pendawa yang ikut menjaga serta menghidupkan kebudayaan Jawa seperti jathilan, reog, kuda lumping, wayang kulit, ketoprak dor, pencak silat, dan lainnya," ujar Kadis Pariwisata Deli Serdang dalam sambutannya. Ia juga menyatakan kesiapan Dinas Pariwisata untuk bersinergi dengan Paguyuban Pendawa ke depan.
Ketua DPC Pendawa Kabupaten Deli Serdang, Mas Sobirin, mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kepedulian Dinas Pariwisata terhadap pelestarian budaya Jawa. "Saat ini, ada 12 sanggar kesenian Jawa yang berada di bawah binaan Pendawa Deli Serdang," ujarnya.
Puncak acara ditandai dengan pemotongan nasi tumpeng secara simbolis oleh Kadis Pariwisata Eko, didampingi Mas Sobirin, anggota DPRD Deli Serdang Dahnil Ginting, pimpinan sanggar Mas Rindo, serta sejumlah tokoh masyarakat Jawa.
Ketua Umum PB Pendawa Indonesia, H. Ruslan, SH, turut memberikan apresiasi atas penyelenggaraan
milad Sanggar Sri Pendawa. Ia juga mengumumkan bahwa Pendawa akan menggelar Pekan Kreasi Budaya Pendawa dalam rangka menyambut Bulan Suro (1 Muharram), pada tanggal 5–6 Juli 2025 di Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang.
"Acara tersebut akan menampilkan berbagai kesenian budaya Jawa seperti wayang kulit semalam suntuk, reog Ponorogo, kuda lumping, jahtilan, ketoprak dor, serta bazar UMKM dengan aneka jajanan tradisional Jawa seperti pecal, lontong, gaplek, cenil, lupis, ayam penyet, lemet, tewol, peyek, dan lainnya," jelasnya.
Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum pelestarian budaya sekaligus pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui sektor UMKM berbasis tradisi dan kearifan lokal.rel