Deliserdang – Harapan untuk mendapatkan keadilan bagi Idris Nasution, remaja yang menjadi korban pembacokan brutal di depan Klinik Toyiba, Desa Percut, mulai menemukan titik terang. Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) dari Jakarta akhirnya
turun langsung melakukan investigasi ke rumah korban.
Kejadian tragis yang terjadi pada Sabtu dini hari, 26 April 2025, sekitar pukul 02.30 WIB itu, menyisakan luka mendalam—baik fisik maupun psikologis. Idris menderita
cacat permanen akibat serangan yang dilakukan oleh sekelompok pelaku tak dikenal.
Tim LPSK yang dipimpin Manajer Kasus Josua Nainggolan datang langsung ke kediaman Idris di Jalan Hang Tuah, Dusun VIII, Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Rabu (28/5/2025) sekitar pukul 11.35 WIB. Kedatangan mereka menjadi secercah harapan baru bagi keluarga korban.
Dalam kunjungan itu, tim LPSK melakukan investigasi lapangan, menggali informasi, dan mencatat keterangan langsung dari korban serta ayahnya, Abdul Hakim Nasution. Kepala Dusun VIII, Amin, turut mendampingi dalam pertemuan yang berlangsung hingga pukul 14.20 WIB tersebut.
"Semua pertanyaan dari Tim LPSK sudah kami jawab dengan rinci. Bukti-bukti yang mereka minta juga telah kami tunjukkan," ujar Hakim Nasution kepada awak media usai pertemuan.
Dengan mata yang berkaca-kaca, Hakim berharap kehadiran LPSK bisa mempercepat pengungkapan kasus yang telah mengubah hidup anaknya selamanya.
"Semoga ini menjadi awal dari keadilan bagi anak saya. Saya berharap para pelaku, termasuk otaknya, segera ditangkap dan dihukum setimpal. Anak saya
cacat seumur hidup akibat perbuatan mereka," ungkapnya penuh harap.
Kehadiran LPSK memberi sinyal bahwa kasus ini tidak akan dibiarkan mengendap. Keluarga Idris kini menanti langkah konkret dari aparat penegak hukum untuk mengungkap siapa dalang di balik aksi biadab ini.Red2