TARUTUNG – Ratusan massa dari Aliansi Gerakan
Tutup TPL menggelar aksi demonstrasi di Tarutung, Tapanuli Utara, pada Selasa (27/05/2025). Aksi dimulai dengan kebaktian bersama di Terminal Tarutung, lalu dilanjutkan dengan long march menuju gedung DPRD Tapanuli Utara sambil menyerukan tuntutan utama:
Tutup TPL!
Dalam orasinya di halaman kantor DPRD Taput, Ketua Aliansi, Anggiat Sinaga, menyuarakan penolakan keras terhadap keberadaan PT Toba Pulp Lestari (TPL). Ia juga menuntut penghentian segala bentuk kriminalisasi terhadap masyarakat adat dan petani di wilayah Batak.
> "Hentikan segala bentuk kriminalisasi terhadap masyarakat adat dan petani di tanah Batak.
Tutup TPL sekarang juga, kembalikan tanah masyarakat adat! Hidup rakyat! Hidup perjuangan!" seru Anggiat lantang di hadapan massa.
Aliansi menyampaikan sejumlah tuntutan secara tertulis kepada pemerintah, antara lain:
Pengembalian seluruh tanah adat yang diklaim telah dirampas oleh PT TPL kepada masyarakat adat.
Mendesak pengesahan Undang-Undang Masyarakat Adat, baik di tingkat nasional maupun daerah.
Mendorong DPRD Taput agar segera merealisasikan janji politik membentuk panitia khusus (Pansus)
Tutup TPL.
Tuntutan itu mendapat respons langsung dari anggota DPRD Taput, Sahat Sibarani, yang menyatakan bahwa proses pembentukan Pansus tengah berlangsung.
> "Nama-nama dari fraksi sudah masuk. Besok Badan Musyawarah akan menetapkan agenda rapat selanjutnya," ujar Sahat sembari menyuarakan dukungan terhadap gerakan menutup TPL.
Sebelum massa bergerak menuju kantor Bupati Tapanuli Utara, perwakilan aliansi diberikan kesempatan menyampaikan pernyataan sikap secara resmi di dalam gedung DPRD.
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di
Google News