Lubuk Pakam –
Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Kabupaten Deli Serdang menyatakan kekecewaannya atas pernyataan Wakil Bupati Deli Serdang, Lomlom Suwondo, yang menyebut Deli Serdang sebagai "kabupaten Nahdliyin". Pernyataan itu dinilai berpotensi memecah belah umat Islam dan menimbulkan ketegangan antar organisasi masyarakat (ormas) Islam di wilayah tersebut.
"Pernyataan tersebut terkesan mengadu domba antar ormas Islam," tegas Ketua IKA PMII Deli Serdang, Yusrizal, didampingi Bendahara IKA PMII Deli Serdang, Dodi Trisna Siregar, kepada wartawan, Senin (26/5/2025).
Yusrizal menegaskan bahwa Deli Serdang merupakan daerah yang plural dan dihuni oleh berbagai elemen umat Islam dari latar belakang organisasi yang berbeda, seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Alwashliyah, dan lainnya. Karena itu, ia menilai, pernyataan Wakil Bupati tidak mencerminkan sikap kenegarawanan yang mengayomi seluruh elemen masyarakat.
Selain itu, Yusrizal juga meminta Wakil Bupati Lomlom Suwondo agar lebih bijaksana dalam menyikapi konflik lahan antara organisasi Al Jam'iyatul Washliyah dengan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang.
"Persoalan ini menyangkut anak bangsa dan hajat hidup orang banyak. Kami berharap Wakil Bupati tidak bersikap sepihak dan bisa menjadi penengah yang adil," ujar Yusrizal.
Tak hanya kepada Wakil Bupati, Yusrizal juga mengimbau Bupati Deli Serdang untuk bersikap arif dan bijaksana dalam menangani sengketa lahan tersebut, demi menjaga stabilitas sosial dan rasa keadilan masyarakat.
IKA PMII Deli Serdang berharap seluruh pihak dapat menahan diri dan mengedepankan dialog dalam menyelesaikan persoalan yang terjadi di tengah masyarakat.red2
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di
Google News