Medan | Halomedan.com
Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati saban 20 Mei bikin publik mengenang kiprah hebat tokoh-tokoh masa lalu. Nah, di Medan, ekspresi soal itu melayang pada dua sosok legenda.
Ekspresi "melawan lupa" seiring peringatan Hari Kebangkitan Nasional itu digelar MABMI (Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia) Medan di Ciba Cafe, Jalan Singgalang, kota itu, Selasa (20/5/2025).
"In Memoriam Tokoh Pemuda Sumatera Utara H. Syamsul Arifin, SE., dan H. Ibrahim Sinik", demikian tajuk acara diiring musik itu.
"Selain melestarikan budaya musik Melayu di Kota Medan, kegiatan ini tentu bertujuan untuk mengenang dua pemuda hebat yang pernah dimiliki Sumatera Utara. H. Syamsul Arifin serta tokoh pemuda sekaligus tokoh pers H. Ibrahim Sinik," kata Ketua MABMI Kota Medan, Abdul Gafur.
"Misinya agar generasi muda jangan sampai lupa dengan sepak terjang serta perjuangan dua tokoh Sumatera Utara itu," imbuhnya.
Dipandu MC Munir Nasution, pergelaran sejarah diiring rentak irama Melayu itu dihadiri sejumlah tokoh lintas profesi. H. Farianda Putra Sinik, putra dari (alm) H. Ibrahim Sinik sekaligus Ketua PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Sumatera Utara (Sumut), tampak menjadi tamu istimewa di acara itu.
Dalam sambutannya, Farianda, yang juga pemimpin umum serta pemimpin redaksi harian Medan Pos, mengenang sosok ayahanda tercinta.
"Semasa hidup, papa banyak memberikan petuah. Semuanya
tentang kehidupan. Mulai soal keluarga, mengingatkan harus
selalu akur bersaudara dan membantu saudara-saudara yang kesulitan. Juga petuah soal bisnis dan etika hidup di tengah masyarakat," kenang Nanda, sapaan akrab Farianda Putra Sinik.
"Khusus soal masyarakat, papa selalu berpesan agar kehadiran Medan Pos tetap harus selalu berpihak kepada masyarakat yang tertindas. Medan Pos harus terus membela hak-hak rakyat kecil, teruslah membela kebenaran," tambah Nanda.
Lahir di bulan kemerdekaan atau 7 Agustus 1937, semasa hidup H. Ibrahim Sinik dikenal sosok pemberani. Dia menyuarakan keadilan lewat jurnalisme dan kesenian. Pioner harian Medan Pos itu wafat pada 16 Maret 2015.
Seperti H. Ibrahim Sinik, uraian sepak terjang H. Syamsul Arifin dalam membangun Sumut juga terdengar seru. Kesaksian soal epos H. Syamsul Arifin di antaranya datang dari Ketua Umum Pendawa (Persatuan Pemuda Jawa) Indonesia, H. Ruslan.
Bercerita mewakili masyarakat Jawa di Sumut, Ruslan menyebut perkenalannya dengan Syamsul Arifin yang bergelar Datuk Lelawangsa Sri Hidayatullah,
terjadi jelang Pemilihan Gubernur Sumut (Pilgubsu) 2008.
"Di situlah Datuk meminta saya
merangkul tokoh-tokoh Jawa. Beliau juga meminta saya mencari sosok calon wakil Gubernur Sumut
yang cocok dari (masyarakat) Jawa," kenang Ruslan.
Syamsul, yang mantan wartawan Medan Pos dan saat itu menggandeng Gatot Pujo Nugroho sebagai calon wakil gubernur, diketahui terpilih sebagai duet pemimpin Sumut.
Selain dihadiri yang mewakili Kapolrestabes Medan, Mayor TNI Marlon mewakili Dandim 0201/Medan, dan Asep Ginting mewakili Kajari Medan, acara "In Memoriam H. Syamsul Arifin, SE., dan H. Ibrahim Sinik" turut dihadiri sejumlah tokoh Melayu. Seperti
Dr Shafwan Hadi Umri, Syarifudin Siba, Muazad, pemangku adat Sultan Kualuh H.T. Zainul, serta jajaran pengurus MABMI Kota Medan. Rel