Serdang Bedagai I halomedan.com
Dalam rangka memperingati Hari Bumi Tahun 2025, PT Bank Sumut menyalurkan 4.000 batang bibit aren genjah untuk masyarakat di Kecamatan Sei Rampah dan sekitarnya, Minggu (27/4). Kegiatan ini menjadi bagian dari program Gerakan Tanam Aren (Getaren), sebuah inisiatif Bank Sumut untuk mendukung konservasi lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui budidaya tanaman aren.
Penyerahan bantuan bibit aren dilakukan di kawasan bantaran Sungai Belutu melalui kolaborasi Bank Sumut dengan Forkopimda dan Forkopimcam, Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai, Yayasan Budaya Hijau Indonesia, unsur kehormatan Kerajaan Thailand, Lions Club, Pemimpin Divisi, Cabang dan Staf Bank Sumut, komunitas pecinta dan relawan lingkungan, serta sejumlah perguruan tinggi di Sumatera Utara.
Direktur Bisnis dan Syariah PT Bank Sumut, Syafrizalsyah, dalam sambutannya mengatakan, Getaren merupakan wujud komitmen Bank Sumut untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi desa sekaligus pelestarian lingkungan, sejalan dengan visi perusahaan untuk menjadi bank pilihan utama dalam mendukung kemaslahatan usaha dan pembangunan daerah. Terutama pembangunan berkelanjutan di lima pilar utama, yakni pemerintahan, pendidikan, kesehatan, agrobisnis, dan bangun desa.
"Tahun ini, melalui program Bank Sumut Bangun Desa, kami mencanangkan Gerakan Tanam Aren (Getaren) dengan target menanam 64.000 batang aren di seluruh Sumatera Utara. Aren dipilih karena perannya dalam konservasi tanah dan air, perawatan yang mudah, serta berpotensi meningkatkan perekonomian masyarakat melalui berbagai produk turunannya," ujar Syafrizalsyah.
Tanaman aren, kata Syafrizalsyah berpotensi menjadi sumber pendapatan harian bagi masyarakat setelah memasuki masa panen dalam empat hingga lima tahun ke depan. Sekaligus membuka peluang usaha berbasis UMKM yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan Pendapatan Asli Desa (PADes). Kegiatan ini juga diharapkan berkontribusi terhadap upaya pemerintah dalam mengurangi emisi karbon dan menjaga keberlanjutan lingkungan hidup.
Menanggapi kegiatan ini, Bupati Serdang Bedagai Darma Wijaya diwakili Kepala Dinas Lingkungan Hidup Heidi Novria, juga mengapresiasi inisiatif Bank Sumut dan Yayasan Budaya Hijau Indonesia dalam kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa momentum Hari Bumi menjadi saat penting untuk merenungkan kembali hubungan manusia dengan alam.
"Kita sangat bersyukur kegiatan ini juga melibatkan relawan lingkungan se-Sumatera Utara. Selain penyerahan 4.000 bibit aren genjah, hari ini juga dilakukan penuangan eco-enzym ke Sungai Belutu dan pelepasan bibit ikan nila dan gurami," ujar Heidi.
Menurutnya, seluruh rangkaian kegiatan ini selaras dengan visi Bupati dan Wakil Bupati Serdang Bedagai yaitu Penguatan Fondasi Transformasi Pembangunan untuk Serdang Bedagai yang Maju, Tangguh, dan Berkelanjutan dengan jargon Dambaan Mantab.
Penanaman pohon aren diharapkan semakin memperkuat kualitas lingkungan, meningkatkan produksi oksigen, menyerap karbon dioksida, serta meningkatkan kualitas air sungai melalui penggunaan eco-enzym. Sebagaimana Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2024 yaitu 93,39 persen atau predikat sangat baik.
Dengan keberhasilan program ini, diharapkan masyarakat tidak hanya mampu menjaga kelestarian alam, tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi desa berbasis potensi lokal dan ramah lingkungan.
Sementara itu, Ketua Yayasan Budaya Hijau Indonesia, Bathara Surya Yusuf, turut menyampaikan apresiasi terhadap Bank Sumut atas komitmen nyata dalam mendukung gerakan pelestarian lingkungan dan penguatan ekonomi desa. Menurutnya, berdasarkan hasil studi, satu batang pohon aren dapat menghasilkan potensi pendapatan sekitar Rp 80 ribu per hari per pohon atau Rp 320 juta per hari. Sehingga dari 4.000 pohon aren yang disalurkan hari ini, diperkirakan perputaran uang di masyarakat dapat mencapai hingga Rp 8 miliar per bulan, dengan asumsi 25 hari produksi aktif.
"Apa yang kita harapkan dari penyerahan bibit aren ini adalah terjaminnya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Ini adalah investasi ekonomi hijau jangka panjang yang hasilnya nyata untuk masyarakat desa," ujar Bathara.(red)