halomedan.com - Medan
Konten negatif di media sosial sepertihoaks,ujaran kebencian,isu SARA, danhasutanmenjadi titik rawan penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Demi mencegah potensi pelanggaran tersebut, Kementerian Kominfo melalui Ditjen APTIKA bekerjasama dengan Komisi I DPR RI menggelar seminar Literasi Digital bertajuk "Wujudkan Pemilu Bermartabat, Perangi Hoax dan Sara", Sabtu, 20 Januari 2024.
Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid, mengatakan pemilu yang damai tanpa hoax dan isu SARA adalah tujuan kita bersama, mencegah penyebaran hoaks jelang pemilu merupakan tanggung jawab bersama yang harus diemban oleh pemerintah, lembaga media, platform online, organisasi masyarakat sipil, dan masyarakat secara keseluruhan.
Menurutnya, ketua Komisi I DPR RI tersebut juga menambahkan bahwa, acara ini adalah upaya yang dilakukan oleh Kementerian Kominfo dan Komisi I DPR RI dalam memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mencegah penyebaran berita palsu menjelang pemilu.
"Acara ini juga mengajak masyarakat semua untuk lebih berhati-hati dalam berucap utamanya dalam menggunakan media sosial ini, karena dengan media sosial informasi apapun yang kita berikan akan mudah tersebar dengan cepat," ujarnya.
Mewujudkan pemilu bermartabat dan bebas dari hoax serta isu SARA memang menjadi prioritas di Indonesia, terutama menjelang Pemilu 2024. Menyutujui pendapat Meutya Hafid, Popy Ayu Afsasi selaku Content Creator juga mengatakan bahwa, berbagai upaya pastinya telah dilakukan oleh lembaga-lembaga seperti Bawaslu RI, yang mengajak masyarakat untuk memerangi hoax dan SARA.
"Dengan kerja sama antara pemerintah, lembaga pengawas pemilu, media massa, dan masyarakat, diharapkan Pemilu 2024 dapat berlangsung dengan damai dan bermartabat, tanpa tercemar oleh hoax dan politisasi SARA". urainya
Pada upaya mewujudkan pemilu yang bermartabat, perlu secara tegas memerangi penyebaran hoax dan isu SARA yang dapat mengganggu integritas proses demokrasi.
"Mari bersama-sama menjaga kehormatan dan kekuatan suara rakyat dalam pemilu yang sejalan dengan nilai-nilai demokrasi dan kemanusiaan," ungkapnya. (rel)