Medan — Ketua Gerakan Pemuda
Ansor (GP
Ansor) Kota Medan, Muhammad Husein Tanjung, menegaskan bahwa
isu yang beredar di masyarakat terkait inisial DL dan MN sebagai pihak yang diduga membagi proyek dan melakukan pembungkaman media di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Medan adalah tidak benar dan menyesatkan."Isu-
isu seperti itu tidak mendasar dan cenderung bersifat fitnah. Kami meminta agar semua pihak tidak langsung percaya pada kabar yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya," tegas Husein kepada wartawan di Medan, Jumat (7/11/2025).Husein yang juga merupakan bagian dari Perkumpulan Organisasi Lintas Iman menilai bahwa saat ini Pemko Medan sedang fokus menjalankan program pembangunan di berbagai sektor, mulai dari infrastruktur, pelayanan publik, hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat. Karena itu, ia meminta agar
isu-
isu liar tidak mengganggu konsentrasi kerja pemerintah."Pemkot Medan lagi fokus membangun kota ini. Jangan terganggu dengan
isu yang tidak mendasar tentang siapa dan berapa proyek yang dibagi-bagi. Semua sudah ada mekanismenya, ada aturan yang jelas bagaimana syarat, proses, dan pemenang pekerjaan pembangunan ditetapkan," ujarnya menegaskan.
Lebih lanjut, Husein menyatakan bahwa Wakil Wali Kota Medan bekerja dengan semangat pelayanan, bukan bagi-bagi proyek seperti yang dituduhkan. "Kami melihat Pak Wakil Wali Kota justru aktif turun ke lapangan, menyerap aspirasi, dan memperkuat pelayanan publik. Jadi tudingan soal pembagian proyek atau pembungkaman media itu sangat tidak masuk akal," ungkapnya.Ia menambahkan, sebagai Ketua
Ansor yang cukup dekat dengan jajaran pimpinan Pemko Medan, dirinya tidak pernah melihat maupun mendengar secara langsung keterlibatan kedua nama yang disebut-sebut tersebut. "Saya selaku Ketua
Ansor juga sangat dekat dengan Medan 1 dan Medan 2. Tidak pernah saya lihat secara langsung, bahkan mendengar secara langsung bahwa kedua nama tersebut berperan seperti yang dituduhkan," tegas Husein.Sebagai bagian dari masyarakat sipil lintas iman, Husein mengajak semua pihak menjaga suasana kota tetap kondusif menjelang akhir tahun anggaran. Ia berharap publik tetap bersikap kritis, namun berlandaskan fakta dan data yang dapat diverifikasi."Kita butuh suasana politik dan sosial yang sehat di Kota Medan. Kalau ada
isu, mari kita tabayyun, jangan langsung menghakimi," pungkasnya.rel
Baca Juga: