Medan – Kehadiran lebih dari 600 dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri mendapat apresiasi luas dari berbagai kalangan. Program yang digerakkan untuk menghadirkan makanan bergizi gratis tersebut dinilai berhasil menjaga kualitas, higienitas, serta sesuai dengan standar nasional.Ketua Umum Gema Santri Nusa, Kyai Akhmad Khambali, menegaskan bahwa dapur SPPG Polri selama ini tidak pernah terjerat persoalan hukum karena seluruh operasional dilakukan sesuai aturan.> "Dapur yang di bawah Polri itu nggak ada yang berkasus. Karena dapurnya sesuai dengan standar," ujar Kyai Khambali yang juga Ketua Forum Kyai Tahlil, Jumat (3/10/2025).
Lebih lanjut, Kyai Khambali menilai SPPG menjadi pintu masuk penting bagi pencerahan program gizi nasional. Setiap makanan yang diproduksi memiliki jaminan klinis, sehingga aman dan layak konsumsi.> "Standar yang dibuat Polri sudah tampak sejak dari pintu dapur SPPG. Pemerintah mengerti bahwa ada jaminan ketika bahan makanan selesai diolah, statusnya layak cerna. Setiap bahan diuji secara klinis, dihasilkan secara etis," jelasnya.Apresiasi tersebut, menurut Kyai Khambali, bukan hanya sebagai dukungan terhadap program pemerintah, tetapi juga bukti nyata kepedulian institusi Polri terhadap masa depan generasi bangsa.
Baca Juga:
Kyai Khambali secara khusus menyampaikan penghargaan kepada Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol. Wishnu Hermawan F beserta jajaran, yang dinilai ketat dalam mengawasi setiap proses pemenuhan makan bergizi gratis melalui SPPG.> "Kami mengapresiasi Kapolda Sumatera Utara dan jajarannya yang betul-betul mengawasi dari awal sampai akhir proses pemenuhan gizi gratis melalui SPPG. Ini bisa jadi role model nasional," tegasnya.Program dapur SPPG Polri di Sumatera Utara diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain, agar langkah menghadirkan makanan sehat dan bergizi bagi masyarakat dapat berjalan lebih luas, merata, dan berkesinambungan.rel
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di
Google News