Medan – Ketua DPC
PDI Perjuangan (
PDIP) Kota Medan,
Hasyim, SE, kembali mencatat sejarah dalam perjalanan politiknya. Sosok yang akrab disapa
Hasyim ini menjadi figur politisi etnis Tionghoa pertama yang menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Medan, dan kini melangkah lebih jauh dengan duduk sebagai Anggota DPRD Sumatera Utara periode 2024–2029. Pencapaian ini juga mendapat apresiasi dari kalangan muda, salah satunya *Ade Oloan Sihombing, pemerhati pluralisme* yang menilai kiprah
Hasyim adalah teladan dalam menjaga kebhinekaan.Perjalanan politik
Hasyim dimulai pada periode 2009–2014, ketika ia pertama kali terpilih sebagai anggota DPRD Kota Medan. Kinerja dan kedekatannya dengan masyarakat membuatnya dipercaya kembali pada periode 2014–2019. Di periode kedua inilah ia sekaligus mengemban amanah sebagai Ketua DPC
PDIP Kota Medan, sebuah posisi strategis yang hanya mampu dipertahankan sedikit figur.Kepercayaan publik semakin besar saat ia terpilih lagi pada periode 2019–2024. Tak hanya menjadi anggota legislatif,
Hasyim mencetak sejarah sebagai Ketua DPRD Kota Medan dari etnis Tionghoa pertama sejak lembaga itu berdiri. Prestasi tersebut semakin lengkap dengan keberhasilannya meraih suara terbanyak di Kota Medan pada Pileg 2019.Kini, memasuki periode 2024–2029,
Hasyim kembali dipercaya rakyat, kali ini sebagai Anggota DPRD Sumatera Utara. Pencapaian ini menegaskan kiprahnya tidak hanya terbatas di level kota, tetapi juga melebar hingga ke tingkat provinsi.
Pada Pileg 2019,
PDIP meraih kemenangan signifikan dengan 217.200 suara, unggul jauh atas Partai lainnya. Dengan raihan itu,
PDIP mendapatkan jatah kursi Ketua DPRD Kota Medan. Posisi ini kemudian dipercayakan kepada
Hasyim, yang sebelumnya juga sudah menyatakan siap bila partai menunjuk dirinya.Selain dikenal sebagai politisi,
Hasyim juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan budaya. Ia menjadi pembina serta penasehat di sejumlah komunitas sosial di Kota Medan. Kegiatannya lintas agama pun mendapat apresiasi luas.Meski beragama non-Muslim,
Hasyim rutin menghadiri perayaan Idul Fitri setiap tahun melalui kegiatan Roadshow Lebaran. Ia juga tidak pernah absen hadir dalam perayaan agama lain seperti Imlek, Natal, maupun acara adat lintas suku. Karakter inilah yang menjadikannya figur pemersatu di tengah masyarakat multikultural Medan.Keberhasilan
Hasyim mendapat sorotan dari kalangan muda. Ade Oloan Sihombing, pemuda pemerhati pluralisme, menilai
Hasyim adalah teladan dalam mewujudkan semangat kebhinekaan.
Baca Juga:
"
Hasyim adalah bukti nyata bahwa politik bisa menjadi ruang persatuan, bukan perpecahan. Ia menunjukkan bahwa etnis Tionghoa pun bisa dipercaya memimpin kota yang beragam seperti Medan. Sosok beliau bukan hanya milik etnis tertentu, tetapi milik seluruh masyarakat," ungkap Halomoan.Ia menambahkan, konsistensi
Hasyim hingga kini melangkah ke DPRD Sumut adalah tanda bahwa dirinya masih sangat layak memimpin
PDIP Kota Medan. "Kiprahnya masih dibutuhkan. Bukan hanya untuk partai, tetapi untuk menjaga kepercayaan publik yang sudah ia bangun bertahun-tahun," pungkasnya.Dengan tiga periode di DPRD Medan, dua periode sebagai Ketua DPC
PDIP, dan satu periode sebagai Ketua DPRD Medan, ditambah kiprahnya kini di DPRD Sumut, publik menilai
Hasyim masih sangat pantas memimpin
PDIP Kota Medan.Rekam jejaknya yang panjang, konsistensi dalam menjaga basis suara, serta komitmennya terhadap kebhinekaan menjadikan
Hasyim bukan hanya seorang politisi, tetapi juga simbol persatuan di Kota Medan.
Hasyim adalah contoh nyata bagaimana konsistensi, kepedulian sosial, dan komitmen pluralisme bisa membawa seseorang diterima oleh masyarakat lintas etnis dan agama. Dari DPRD Medan hingga DPRD Sumut, ia tetap menjadi figur yang mampu merangkul semua kalangan.Dengan rekam jejak politik dan sosial yang solid, saya menilai
Hasyim masih layak menjadi nakhoda
PDIP Kota Medan ke depan.rel