Jakarta -Reshuffle kabinet merah putih merupakan hal yang tepat dilakukan dalam situasi dan kondisi gejolak politik yang memanas. Ada tiga hal dampak positif yang dapat diamati, pertama mendorong stabilitas politik dan kemanan dalam negeri, meningkatkan optimisme dan keyakinan masyarakat, serta membangun kembali legitimasi pemerintah. Hal ini disampaikan kordinator Nasional Taring Prabowo - Macan Asia, Hanief PW, di Jakarta, sabtu (13/09/25)."Reshuffle kabinet ini merupakan sinyal kuat, bahwa Presiden Prabowo sangat serius dan fokus melakukan perbaikan, pembangunan dan mendengarkan aspirasi rakyat" terangnya.Menurutnya, ada tiga faktor utama dalam reshuffle kabinet, pertama kinerja yang tidak optimal kedua, kepentingan politik untuk meredam ketidakpuasan publik, dan ketiga, alasan yuridis ketika pejabat terjerat kasus hukum.
"Pasti ada penilaian tersendiri oleh Presiden tentang kinerja dan hal-hal yang dapat memberatkan kerja-kerja kedepan" katanya.Lebih lanjut menurutnya,Peningkatan optimisme dan keyakinan masyarakat terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo untuk membawa Indonesia maju semakin terbuka."Kami menilai ada respon yang positif di masyarakat terkait kebijakan reshuffel oleh Presiden, yang berdampak menguatnya legitimasi yang sangat kuat pada kepepemimpinan
presiden Prabowo sebagai Macan Asia. Kebijakan yang tegas ini membuat angin segar bagi rakyat Indonesia" katanya.
Baca Juga:
Meskipun menurutnya, ada sebagian kelompok merasa tidak senang atas reshuffle tersebut dan mencoba mengaitkan dengan jasa politik."Harus adil kita melihatnya, jangan membangun narasi seolah-olah mendeskreditkan perjuangan politik Prabowo" katanya.Di Pilpres 2014 perolehan suara Jokowi-Jusuf Kala 53,13 % dan Prabowo-Hatta 46,84 %. Pilpres 2019 perolehan suara Jokowi-Makruf 55,50 % dan Prabowo-Sandiga 44,50 %. Pilpres 2024 perolehan suara Prabowo-Gibran 58,59 %, Anies-Muhaimin 24,95 % dan
Ganjar-Mahfud 16,47 %Dari perolehan suara dari tahun 2014-2024 siapapun wakilnya Prabowo sudah memiliki investasi suara diatas 44 persen. Jika kita melihat perolehan suara Prabowo 2019 dan 2024 maka ada selisih suara -+14 % artinya pengaruh Jokowi dan Gibran hanya -+14 %, jauh lebih rendah di bandingkan dengan perolehan suara Anies-Muhaimin 24,95 % dan Ganjar-Mahfud 16,47 %
Baca Juga:
"Jadi Prabowo mau dipasangkan sama siapapun, potensi menangnya memang sangat besar, karena investasi suaranya sudah diatas 44 persen sejak pilpres 2014, gak usah klaim yang berlebihan atas jasa politik" pungkasnya.rel